Monday, December 26, 2011

Sahabat Sampah

Sampah menang menjadi hal yang menjijikan bagi banyak kalangan. Sampah yang diidentikkan dengan penyakit, membuat kita berusaha untuk menjauhinya. Akan tetapi setiap hari kita selalu memproduksi sampah baik dari hasil metabolisme maupun aktivitas sehari-hari. Apalagi volume sampah setiap harinya terus menggunung. Setiap tahun rata-rata orang menghabiskan 700 kantong plastik Bahkan masih banyak orang membuang sampah di sungai.

Sebagai mahasiswa, kita hendaknya harus berpikir kritis. Kita tidak hanya pandai mengkritisi masalh pemerintahan, misanya kelakuan anggota DPR-RI atau kinerja pemerintah,ataupun kritis menyangkut masalah kampus. Tapi kita harus lebih kristis lagi pada kondisi lingkungan apalagi masalah sampah.


Sampah umumnya kita buang ke tempat sampah bahkan dibakar. Namun, membakar bukan menyelesaikan persoalan, sebaliknya malah membuat persoalan baru bagi lingkungan. Karbondioksida hasil pembakaran, turut berperan dalam pemanasan global.

Hendaknya kita biasa mencari solusi lain mengatasi persoalan sampah.sejatinya kita dapat mendulang emas dari sampah, jika kita lebih kreatif dan mau menjadi sahabat sampah. Menjadi sahabat sampah merupakan wujud kepedulian kita terhadap lingkungan. Tentunya mahasiswa sebagai penyangga dalam kehidupan masyarakat bisa lebih maksimal melakukan inovasi terhadap permasalahan yang ada.

Kita biasa menjadi sahabat sampah dengan memulainya dari diri sendiri seperti mulai membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, memfaatkannya kembali dan mengkreasikann sampah jadi sovenier atau yang lebih terbaru lagi menabung sampah di Bank Sampah. Selain itu, dengan menjadi sahabat sampah kita dapat merubah pola pikir kita bahwa sampah biasa mendatangkan keuntungan.*

*Bayu Haryanto, Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Bung Hatta. (Tulisan ini pernah masuk koran Harian Padang Ekspres kolom Kampus, 05 Juni 2011)

No comments:

Post a Comment