Sunday, May 26, 2019

Ayo Berburu 10 Kuliner Khas Pariaman

Kuliner Khas Pariaman

Kota Pariaman sebagai salah satu tujuan destinasi wisata di Ranah Minang memiliki pesonanya tersendiri. Terkenal dengan destinasi baharinya yang beragam atraksi, wahana, dan sajian kuliner yang membuat rasa penasaran. Tentunya tidak jauh sea food juga.

Apabila berwisata ke Kota Pariaman jangan lupa menikmati kulinernya yang khas. Berikut ini saya uraikan, barangkali nantinya dapat menjadi rekomendasi.

1. Sala Lauak Bulek, Gorengan yang Selalu Diburu

Sala Lauak atau Sala Lauak Bulek merupakan kuliner berjenis gorengan khas Pariaman. Gorengan ini terbuat dari adonan tepung beras dan ikan yang ditambah beberapa rempah-rempah. Memiliki cita rasa yang gurih, cukup asin dan renyah. Bisa menjadi cemilan hingga disajikan sebagai pelengkap makan.

Sala Lauak ini mudah ditemukan di Pantai Gandoria, Kota Pariaman dan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Soal harga sangat terjangkau mulai dari Rp. 500 hingga Rp.1000 per sala-nya. Itu tergantung ukurannya. 


2. Nasi Sek, Namanya Menggoda Sekali

Nasi Sek ini memiliki nama yang unik, singkatan dari Nasi 'Saratuih Kanyang' atau seratus kenyang. Itu dulu, tentunya sekarang sudah mengikuti perkembangan zaman. Ketika mendengar namanya saja, sudah berpikir yang tidak-tidak saja. Bukan Nasi Sex ya Hahaaha

Nasi Sek merupakan kuliner khas tepi pantai Kota Pariaman berbentuk kerucut seperti limas yang dibungkus dengan daun pisang. Dinikmati bersama lauk pauk khas pesisir pantai seperti ikan, kepeiting, atau udang. 

Nasi Sek berukuran cukup kecil dari nasi yang dibungkus pada umumnya, kira-kira sekepalan tangan. Bisa disebut nasi kucing-nya Minang. Seporsinya tidak telalu mahal seperti Nasi Padang pada umumnya. Cuma biasanya lebih seru makan bajamba bersama-sama. Dapat dijumpai sekitar Pantai Gandoria.


3. Nasi Sala, Menu Sarapan Murah Meriah

Nasi Sala merupakan hidangan ikan yang telah digoreng dengan tepung dan disajikan bersama dengan Nasi Sek dan sambal. Ikan dan tepung terigu menjadi bahan utamanya. Kemudian dicampur dengan rempah-rempah lainnya untuk meciptakan citarasa yang khas.

Nasi Sala biasa menjadi menu sarapan bagi masyarakat Kota Pariaman. Namun, kini menjadi kuliner yang diburu juga oleh para wisatawan yang ini mencoba sensasinya. Untuk harganya cukup terjangkau.

4. Sate Piaman, Si Merah Merona


Sate Pariaman umumnya hampir sama dengan Sate Padang lainnya. Namun, sebagai pembedanya terletak pada kuahnya. Sate Pariaman memiliki warna kuah yang merah dan lebih pedas dari Sate Padang. Kuahnya tidak terlalu kental karena menggunakan tambahan tepung beras.

Untuk isian satenya ada yang menggunakan daging ayam, daging sapi, ceker ayam terkadang ada lokan. Harga per porsinya relatif tergantung tempatnya. Berkisar dari Rp. 10.000 hingga Rp.15.000 (dapat berubah seiring perkembangan zaman).

5. Gulai Kapalo Lauk Selalu Diburu Pencinta Kuliner Seafood

Gulai Kapalo Lauk atau Gulai Kepala Ikan menjadi menu makanan yang wajib dicoba saat melancong ke kota Tabuik ini. Pasalnya, sebagai kuliner seafood khas Ranah Minang ini memiliki citarasa yang kaya akan rempah-rempah. Dapat dijumpai hampir disetiap rumah makan. Namun, lebih asik mencoba makannya di kawasan pesisir pantai.

6. Gulai Katupek Tunjang Los Lambuang Pasar Kurai Taji


Makanan ini sebagai menu sarapan pagi yang selalu diburu oleh para penikmat kuliner Minangkabau. Berbeda dari lontong ketuapat biasanya yang hanya memakai gulai sayur dan mie tapi kali ini menambahkan Jangek atau kikil (kulit sapi/kerbau).
.
Lontong ketupat ini memiliki warna kuah yang lebih pekat dari biasanya. Bumbu rempah-rempahnya begitu terasa ketika mencobanya. Makanan ini kuliner khas Kota Pariaman dan dapat ditemui di Los Lambuang Pasar Balai Kurai Taji. Ternyata tempat ini eksis sejak zaman Belanda. Harga satu porsi makanan ini rata-rata Rp.15.000 (dapat berubah seiring perkembangan zaman).

Baca:  Mengunjungi Rumah Gadang Mohammad Saleh, Saudagar Termasyur di Pariman 

7. Pokat Cancang Piaman Nan Penuh Warna

Pokat Cancang menjadi minuman yang terkenal di Los Lambuang Pasar Kurai Taji Pariaman. Minuman yang penuh warna ini mudah sekali dibuatnya. Berbahan dasar dari buah alpukat yang telah kocok dengan menggunakan sendok. Kemudian dicampur dengan sirup merah dan ditaburi dengan batu es yang telah dihaluskan. Terakhir diberi susu krim kental manis putih. Siap deh bisa disantap.

Cuaca Pariaman yang cukup panas ini dapat menjadi pelepas dahaga saat berkunjung ke daerah yang dikenal dengan budaya Hoyak Tabuiknya. Harganya pun tidak mahal sekitar Rp.10.000 (dapat berubah seiring perkembangan zaman).

Baca: Serunya Keliling Pulau Angso Duo yang Menawan

8. Idiyappam, Akulturasi Kuliner India di Pariaman 

Idiyappam atau Putu Mayang merupakan kuliner berjenis kue basah yang bentuknya menyerupai mie yang disusun sedemikian rupa. Kue ini sebenarnya berasal dari masyarakat keturuan India yang telah mengalami akulturasi budaya di Kota Pariaman. Makanan yang sarat akan makna ini sering dijumpai ketika acara adat atau pernikahan (tuka cincin).

Kue ini terbuat dari tepung beras dan bahan rempah-rempah pelengkap lainnya. Disajikan dengan larutan gula merah yang ditambah dengan kapulaga India. Mencari kue ini dapat dijumpai Kampuang Kaliang Piaman di Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tangah, Kota Pariaman.

Baca: Melirik Jejak Perkeretaapian di Kota Tabuik Pariaman

9. Mangkuak Katameh Kuliner yang Kian Langka

Kota Pariaman juga memiliki kuliner autentik yang keberadaanya sulit dijumpai seperti Mangkuak Katameh ini. Tidak ada cerita yang dapat dibagikan. Namun dari gambar ini terlihat berjenis kue basah yang bebahan dasar tepung beras.

Baca:  5 Wisata Religi Masjid Bersejarah di Kota Pariaman

10. Ladu Pariaman, Oleh Oleh Khas Pariaman

Setelah mencicipi makanan berat dan cemilan khas Pariaman. Saatnya mencari oleh-oleh khasnya yaitu Ladu Pariaman atau Ladu Arai Pinang. Penganan sejenis kerupuk/keripik memiliki tekstur yang sedikit lebih tebal, bentuknya bulat tipis dengan pola garis-garis tertentu dan bebahan dasar tepung beras. Sekarang ada kreasi baru berbentuk menyerupai motif bunga.

Proses produksinya dimulai dari pembuatan adonan yang berasal dari campuran tepung beras, telur dan garam Dicetak menggunakan daun pinang atau cetakan khusus. Kemudian digoreng hingga berubah warna coklat kekuningan. Ladu Pariaman menjadi usaha rumahan yang pusatnya berlokasi di Kampung Perak, Kecamatan Pariaman Tangah, Kota Pariaman.

Ladu Pariaman ini mulanya disajikan saat acara adat atau pernikahan. Namun, seiring perkembangannya digemari oleh banyak masyarakat, karena makanan ringan ini memiliki rasa yang renyah dan gurih. Wajar saja sekarang  menjadi buah tangan saat berkunjung ke Pariaman.

Baca: Destinasi Kota Pariman

Kota Pariaman sebagai destinasi wisata bahari di Ranah Minang memiliki kekayaan rasa yang beragam. Bila berkunjung ke kota Tabuik ini jangan lupa wisata kulinernya ya.
———————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

51 comments:

  1. ya ampun, aku tetiba lapar Bay wkwkw :-)
    nasi sek sekarang berapaan seporsi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe ati ati bg nanti ngiler hahahaha

      Masih seperti rmh makan biasa. Tergantung lauknya juga

      Delete
    2. oh, jualnya model ampera gitu yah... oke...

      Delete
    3. Ia tapi ini dijamba trus tinggal pilih aja menunya biasanya lauk pauknya seafood. Ada ayam juga

      Delete
    4. Oh, macam itu, paham Ubay...
      kapan2 ke piaman saya cari nasi sek deh hehe, saya baru minggu lalu cobain kereta sibinuang, tp nggak sampai kota pariamannya, cuman dr basko-sp haru-basko lagi :-D sama minex ...

      Delete
    5. Harus dicoba kalo kulineran di Pariaman. Rugi loh klo gk makan nasi sek hehe

      Delete
  2. di rumah yang wajib ada sekali seminggu pas berbuka sala lauak sih
    Adohhh keniqmatan ter-haqiqi

    Kebetulan di komplek sebelah ada orang pariaman asli gitu bang yang jualan
    Enaqqq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Atas nama gorengan memang enak aul. Sala salah satunya. Hahaha

      Wah asik nih makan sala terus

      Delete
    2. Iya sih.
      Aku juga suka gorengan tempe

      ubi jalar

      pisaaaang! astaga

      Molen aduh

      Risoles ya ampun

      Apalagi tahu brontak ohtidaakk

      Delete
    3. Kalo gorengan y bakwan l, tahu goreng risoles n tahu brontak. Wkwkwkwkw

      Ati ati perut wkwkwk

      Delete
  3. Aku penrah dong pagi-pagi ke pantai dan beli sala aluak, terus dimakan di tepian jalan dekat masjid agung sumatera barat ahahhaahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah asik ya dah coba mas. Tapi itu gk masjid agung namanya masjid raya hehe

      Delete
  4. Baiklah, siap. Habis lebaran usai, dengan berbekal THR, aku akan mulai menjelajah kuliner-kukiner khas Pariaman seperti info di atas, bang. Plus ke Pariaman Naik kereta Api. Wkwkwkk.

    Btw, Happy Birthday ya, Bang Ubay ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik naik motor kalo mau kulineran di Pariaman. Biar asik dan dapat semuanya.

      Makasih banyak atas ucapannya 😊🙏

      Delete
  5. Ada rencana liburan ke Sumbar bulan Juli nanti. Semoga bisa mencicipi salah satu atau semua kuliner di atas. Nyam nyam! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo dicatat dulu aja. Kalo dah ke kota ini wajib deh dicoba semuanya hehehe

      Delete
  6. huaaaaaa.....kangen padang...kampung halaman babeh, dulu pernah sekali kesana, asik tempatnya, apalagi sate padangnya...mantap banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe mau gimana lagi kalo rindu kampung ya harus ke kampung da hehe

      Semua makananny enak enak hehehe ia satenya bikin ngiler tamuah ciek da hehe

      Delete
  7. Wah, ternyata Pariaman kaya dengan kulinernya ya?. Saya paling penasaran dengan Sate Piaman yang merah merona dan pasti pedas banget ya Kak rasanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus coba uni Satenya. Dibilang pedas, gk juga. Dbilang gk pedas, gk juga. Tergantung penjualnya. Tapi biasanya agak pedas tapi dijamin enak hehe

      Delete
  8. Wadaw gulai pala ikan apalagi kakap nya bikin ngiler abisss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia gulai nya memang wajib dicoba. Terlebih bagian kepalanya asik banget sampe abis dimakannya. Kecuali tulangnya hehe

      Delete
  9. Kuliner daerah Pariaman ternyata beragam sekali yah..dan saya pengen coba kue mangkuak katameh itu..keliatannya enak ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia harus dicoba semuanya uni. Ia emang enak manis dan gurih gimana gitu hehehe

      Delete
  10. wah menggoda semuanya untuk diicipi...banyak nih yang aku belum tahu rasanya..kalau yang mangkuak katemeh kayaknya kalo disini namanya kue lumpang..duh jadi pengen makan..hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe secara historis tiap daerah mungkin ada kesamaan bentuk tapi soal rasa gk tau hehehe

      Kalo udah urusannya dengan makanan emang agak susah ditahan. Bikin ngiler

      Delete
  11. Aduh aduh, enak-enak semuanya ya..

    Jadi pengen ni..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok uni main main ke Kota Pariaman. Kulinernya ajib semua hehe

      Delete
  12. Bayu, adakah satu rumah makan di Pariaman yang menjual semua makanan di atas sekaligus? Saya langsung tertarik ingin gulai katupek dan sate Pariaman :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada, cuma ada di los lambung di pasar kurai taji, ada katupek gulai tunjang/jangek, pokat kocok, sala lauak dan sate.

      Kalo gulak kapalo lauak, nasi sala n nasi sek ada di rumah makan kawasan pesisir pantai

      Delete
  13. Wah penampakan nya asli bikin aku lapar pagi ini..hehe...Pariaman gak beda jauh ya seperti makanan Padang juga banyak santan n kaya rempah-rempah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jikalau masakan minang memang seperti itu. Ayo ke Pariaman dan coba kulinernya

      Delete
  14. ya allah sate pialam iso sampek meluap2 gitu
    sampe ngiler lihatnya dan itu pasti endess

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali uda, sate piaman yang merah merona itu bikin ngiler hehe

      Delete
  15. Ya ampun aku pengen coba semua. Hihi. Masakan padang memang selalu menggoda kalau buat aku soalnya pasti kaya rasa. Eh tapi padang sama pariaman sama nggak sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kuliner di Minang memang kaya rasa. Tiap daerahnya beda beda rasanaya termasuk jenis satenya akan beragam juga. Begitu juga soal rendangnya

      Delete
  16. Makanan Minang tuh emang paling bisa menggagalkan diet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali kalo ke Sumbar jangan bilang diet rugi loh hehehe

      Delete
  17. Aku langsung ngiler, suka banget sama kuliner khas Padang. Nasi Sek itu mah ga nendang, mesti nambah berapa porsi wkwkw. Nasi Sala kayak mirip nasi boranan kalau di Lamongan, ditambah empuk yang terbuat dari bulatan tepung terigu goreng, biasa disantap pas sarapan atau makan malam juga bisa. Kapan dong tampilkan kopi kawa? Waw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia inilah keberagaman kulier di nusantara. Di Minangkabau aja banyak kulinernya dan menarik untuk di coba

      Delete
  18. Omaygat baca sejak awal hingga akhir, bikin ngeces berat
    Nampak enak banget
    Jadi tambah pingin ke pariaman untuk kulineran 😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kota ini memang surganya kuliah kuliner terlebih kuliner khas pesisir pantai. Bikin ngencess hehehe

      Delete
  19. Makanannya beragam yaa...
    Dan belum pernah ditemui di Jawa.
    Apa karena jarang warga Pariaman yang migrasi ke tanah Jawa?

    Gulai Kapalo tampak menggoda...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Orang Minangkabau banyak merantau uni. Secara tidak langsung banyak juga yang buka kuliner khas daerahnya. Namun yang autentiknya menang dan daerah asalnya hehehe

      Delete
  20. langsung ngiler liat postingan ini..
    kyk e enak2 nih..

    Yang nomer 7 bikin cleguk cleguk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia memang enak banget apalagi pas panas panas uiiih seger

      Delete
  21. Mama ambo suka masak gulai baga, semacam daging yg dicincang digulai tanpa santan, ktnya khas jg di kampung ambo (Tandikek)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah patut dicoba nih uda/uni. Saya penasaran juga deh

      Delete