Friday, September 9, 2016

Negeri Di Atas Awan Ada Warung Pohon?


Sulit dipercaya dan tidak terbayangkan oleh saya bisa menginjakan kaki ke daerah yang terbilang terbatas aksesnya. Karena pernasaran dengan cerita Riki, soal rumah pohon yang berada di negeri atas awan. Tidak mau berlama-lama di Jembatan Akar Bayang, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya.

Mobil kembali melaju dan membawa kami menyusuri tepi-tepi bukit yang akses jalannya terbilang baik, namun sangat sempit cukup untuk satu mobil bila berselisih akan sulit harus mengalah salah satunya. Perjalanan berkelok naik turun bukit menyusuri tepi sungai dan tebing curam adalah hal yang menegangkan sekaligus memberikan pengalam yang luar biasa. Dibalik semua itu semua terbayarkan sudah dengan hadarinya satu tempat yang bernama Warung Pohon atau Rumah Pohon di negeri di atas awan. 

Penasaran mengapa demikian? Sekitar 6 km dari Jembatan Akar Bayang adalah jarak yang perlu ditempuh, sekitar 30-50 menit memang cukup lama, karena medan yang ditempuh membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sungai Batang Bayang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat dua kecamatan yang dilaluinya yaitu Kecamatan Bayang dan Kecamatan IV Nagari Bayang Utara.

Selama perjalanan akan melewati beberapa titik perkampungan dan hebatnya rumah penduduk di dalam sama bagus-bagus, meski akses jalan menuju ke pusat kota terbilang jauh. Kemudian, masuk ke dalam hutan dan perkebunan serta melewati tepian sungai. Hebatnya lagi akses jalannya sudah terbilang baik, hanya terdapat dibeberapa titik yang jalannya berlobang itu pun karena jalan beton bukan aspal. Hingga akhirnya tiba ke titik awal menuju Nagari Pancung Taba. 

Kemudian, belok ke kiri dan jalan akan menanjak melewati hamparan sawah dan perkembunan warga hingga kembali masuk hutan. Dari ketinggian ini terlihat perkampungan Nagari Pancuang Taba yang berada di ketinggian 700 mdpl dan sekelilingnya berpagar bukit serta dekat dengan barisan awan yang sering berlalu-lalang. Tidak berapa lama sampai disuatu titik pendakian dan terlihat ada rumah-rumah di atas pohon. Itulah tempat yang akan kami tuju. Perjalanan luar biasa.

Rumah Pohon ini berada di di jalan raya Pancuang Taba, Kanagarian Limau-Limau Kecamatan Bayang Kecamatan IV Nagari Bayang Utara. Kira-kira sekitar sekitar 4 km dari Nagari Pancuang Taba. Sebenarnya tempat ini semacam warung dan pengunjungnya dapat menikmati hidangannya di atas pohon. Sebut saja Warung Rumah Pohon Puli.


Rinai hujan menyambut kedatangan kami, kami berteduh sejenak salah satu pondok dekat dengan rumah pemilik tempat ini. jika diperhatikan, suasana alamnya masih perawan, begitu indah dan serba hijau. Bukit-bukit disepanjangan mata memandang, bila menegok ke arah bawah terlihat ladang dan sawah masyarakat.

Kami meminta izin kepada pemilik warung untuk berteduh di salah satu pondoknya dan memilih di rumah pohon untuk berteduh. Tempat ini memang berada di ketinggian dan berada di pinggang bukit. Tidak salah juga daerah dan tempat ini disebut negeri di atas awan. Terdapat 4 pondok yang dibuat di atas pohon. Sepenuhnya dibangun dari kayu yang beratapkan ijuk. Memang pedesaan sekali.

Saat datang ke sini kondisi perut sedang lapar. Memang sudah saatnya untuk makan siang. Hujan sudah berhenti. Kami turun dari rumah pohon menuju rumah pemilik warung untuk memesan makanan. Sebenarnya pengunjung dapat pesanan makanan dan minuman kepada pemilik warung dan menikmatinya di warung pohon ini. Sayangnya cuaca sedang tidak bersahabat ketika kami datang.

Jangan membayangkan makanan dan minumannya seperti di cafe-cafe. Menunya tidak jauh berbeda dengan tempat makan lainnya. Ada mie rebus, lotek, lontong dan bisa juga pesan nasi goreng. Ada juga keripik kacang (peyek kacang), gorengan bakwan dan pisang goreng hingga mie seduh kemasan. Untuk minumannya bisa memesan kopi, teh atau minuman di seduh lainnya. Karena suasana yang dingin disarankan membeli makanan dan minuman yang dapat menghangatkan badan.

Soal harga makanan, masih terjangkau kantong. Tidak ada tiket masuk dan bayar parkir, bila datang ke warung rumah pohon ini. Cukup membeli makanan dan minuman yang disediakan di sana saja. 

Panorama alam yang indah akan menjadi sajian pembuka ketika berada di sini. Harga yang pantas dibayarkan dengan perjalanan yang panjang dan jauh dari pusat kota. Cocok untuk pergi menyegarkan badan dan menenangkan pikiran. Ketinggian awan yang hampir sejajar dengan tempat ini, terkadang awannya juga lewat di tempat ini. 

Pagi dan jelang petang semua tempat ini tertutup awan. Dingin sekali. Jika ditarik garis lurus ketinggiannya akan sama dengan di Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Begitu cerita Puli, ibu pemilik kedai.

Antar desa terhubung dalam satu jalan. Akses jalan sempit dan tidak ada jalan tembusnya. Hal ini yang membuat sarana pendukung di daerah ini cukup terbatas. Akses komunikasi dan internet pun tidak bisa ditemui. Memang kesannya terisolir dari dunia digital. Sepertinya pasokan listrik negara pun terbatas. Mungkin masyarakat memanfaatkan aliran sungai yang cukup deras untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

Ada dua hal yang patut disyukuri. Pertama saya masih bisa mencicipi enaknya akses transportasi, telekomunikasi, listrik dan internet yang tidak begitu banyak gangguannya. Kedua saya merasakan sensasi lain kemolekan alam nan hijau dari perbukitan Kabupaten Pesisir Selatan, khusunya di daerah Bayang.

Semua ini sudah saya buktikan sendiri. Memang keren dan begitu mempesona. Mungkin lain kali akan singgah ke tempat ini dan merasakan yang namanya berada di atas awan. Ini baru secuil keindahan alam Kabupaten Pesisir Selatan yang dijelajahi dan masih ada pesona lainnya yang belum terungkap. Perjalanan ini menjadi paket destinasi  Wisata Alam Hijau Pesisir Selatan yang tidak diragukan lagi jika daerah ini memang tidak salah disebut negeri sejuta pesona.

Setidaknya terdapat lima destinasi yang dapat dikunjungi dalam jangka waktu satu hari yaitu Wisata Perbatasan dan Puncak Bukit Bendera, kemudian dilanjutkan ke Air Terjun Bayang Sani dan mencoba melintasi Jembatan Akar BayangTerakhir singgah ke Warung Pohon Negeri di Atas Awan sebagai penutup dari perjalanan Menjelajah Panorama Alam Perbukitan Pesisir Selatan sebagai wisata alam hijau Pesisir Selatan.

Berminat untuk perjalanan seperti ini? Dapat japrian saja. Silahkan tengok profil saya untuk melihat kontaknya.










————————————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.com. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.

Traveling  Explore  Journalism  Photograph  Writer  Share  Inspire

©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

18 comments:

  1. awannya masih kurang kak 😂😂😂 mungkin karena cuacanya kurang bagus yaa

    ReplyDelete
  2. Ia mas Dandy. Datangnya harus pagi dan sore baru semuanya tertutup awan. 😂😂😂

    ReplyDelete
  3. view nya bikin seger di mata hehehe
    btw indomie dan hujan adalah kombinasi kenikmatan yang tidak bisa diingkari XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang menu wajibnya bila ke tempat ini makan mie rebus dan minum teh anget. Hehe
      Jika pagi dan sore akan tertutup awan dan makin seru

      Delete
  4. suasana kabut nya syahdu banget :-)

    ReplyDelete
  5. Unik banget warungnya kaya rumah pohon gitu

    Budy | Travelling Addict
    Blogger abal-abal
    www.travellingaddict.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe ia di Sumbar ini lagi hits nya rumah pohon mas :D

      Delete
  6. Bikin penasaran nih tempatnya, selalu aja ada destinasi baru di Pesisir Selatan, Negeri Sejuta Pesona

    Oh iya, ada typo dibeberapa kata, dek..

    Salam,
    jelajahsumbar.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang banyak Pak, gk si pesisir saja tapi hampir ditiap daerah di Sumbar ada saja objek utk jelajah yang baru :D

      hehehe makasih pak masukanya :D

      Delete
  7. Jadi inget rumah pohon yang ada di kota Batu Malang sayang yang di sana bukan tempat untuk makan-makan santai kecuali mau bawa rantangan sendiri ke atas heheehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe ia mas Baktiar. Memang ini tempatnya cukup jauh dari hiruk pikuk kota dn cocok untuk menyegarkan badan dan pikiran hehehe

      Delete
  8. manga si riki buruak tu disinan, marusak foto se hahahahah :v

    ReplyDelete
  9. Replies
    1. Terima kasih dan Dimas dah berkunjung.

      Tempatnya memang asih bgt. Di kawasan perbuktian

      Delete