Wednesday, March 29, 2017

Sensasi Makan Bajamba di Sawah Laman Pincuran 7 Batusangkar



Sumatra Barat kaya akan tradisi adat dan budaya yang unik. Terkadang tidak dapat dijumpai di daerah lain. Ada satu prosesi makan bersama yang telah dilakukan turun temurun di daerah Minangkabau. Namanya Makan Bajamba atau Makan Barapak.

Untuk bisa menikmati Makan Bajamba ini terbilang langka juga, sebab hanya dalam momen-momen tertentu saja, tapi tidak perlu khawatir masih ada beberapa rumah makan yang menyediakan prosesi Makan Bajamba, seperti di Rumah Makan Sawah Laman yang beralamat di  Jalan A. Yani No. 444, Pincuran Tujuh, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.

Tempatnya tidak sulit berada di pusat kota yang berjarak sekitar 5 km dari objek wisata Istano Basa Pagaruyung. Asiknya, Rumah Makan Sawah Laman ini dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap mulai dari Wi-Fi, ruang makan lesehan yang luas, ruang makan VIP yang nyaman, musholla dan area parkir yang representatif sehingga tidak jarang rumah makan ini digunakan untuk acara pesta ulang tahun, buka bersama, reuni, dan acara sosial lainnya.

Sepintas rumah makan ini layaknya restoran dan rumah tempat makan lainnya. Menjadi uniknya, di sini menyediakan prosesi makan Bajamba di Rumah Gadang. Ini yang merupakan tradisi makan bersama yang terdapat di Minangkabau dan cukup sulit ditemui di zaman kini. Biasanya, prosesi Makan Bajamba ini dapat ditemui ketika hari-hari besar keagamaan dan dalam berbagai upacara adat hingga pertemuan penting lainnya.

Kabarnya juga Makan Bajamba ini berasal dari Kota Gadang, Kabupaten Agam yang telah ada sejak abad ke-7. Untuk bisa menikmatinya terdapat sejumlah ritual adat yang harus diikuti sebelum bisa menyantap makanannya. Begitu juga ada tata cara untuk memulai makan bersamanya, terdapat adab dan etikanya, sehingga wajar saja dalam prosesi Makan Bajamba ini begitu bermakna sekali.

Tiap daerah memiliki cara tersendiri dalam prosesi Makan Bajamba-nya. Ada yang menggunakan satu piring dengan ukuran biasa dan ada juga yang menggunakan piring besar atau dikenal piring talam, yang memakannya secara berkelompok 5-7 orang.

Rumah Makan Sawah Laman ini memang cukup beda sebab  di tempat rumah makan ini bernuansa Budaya Alam Minangkabau yang didirikan oleh H. Djamills sejak 4 tahun yang lalu. Sawah Laman berdiri di tengah sawah yang berdampingan dengan Rumah Gadang berukiran Minang yang didirikan sebagai komitmen untuk melestarikan Rumah Gadang Ukir Dt. Bagindo Malano serta untuk melestarikan kuliner Minangkabau yang diwariskan turun-temurun sejak dahulunya.

Di sini menyajikan masakan tradisional Minangkabau dengan citarasa yang menggoda lidah. Untuk makanan spesifiknya tersedia gulai Itik Lado Hijau, Ikan Bakar, Rendang Daging, Dendeng Batokok Lado Hijau dan Gulau Cincang. Tersedia juga kuliner lainnya seperti Lamang Tapai, Lapek Bugih dan jenis kue tradisional lainnya.

Prosesi penyambutan tamu dengan Sirih Carano dan kesenian Minangkabau


Penyambutan tamu oleh Bundo Kanduang dengan membaca beberapa pantun dan menaburkan beras kuning kepada tamu yang datang, kemudian mempersilahkan tamu masuk ke atas Rumah Gadang.


Tamu akan dipersilahkan duduk di depan makanan yang telah tersaji. Posisi duduk juga harus tegap atau tidak membungkuk dengan cara bersimpuh (basimpuah) bagi perempuan dan bersila (baselo) bagi laki-laki.


Setelah itu prosesi berpantun sebelum makan bersama dimulai. Sebagai bentuk meminta izin kepada pemilih hajatan untuk bisa disantap makanannya oleh para tamu yang telah datang.


Setelah prosesi berpantun siap, para tamu dipersilahkan untuk membuka menu makanan dan makan bersama dimulai. Tamu dapat memilih menu makanan yang tersedia. Biasanya menu makanannya sangat khas di tiap daerah yang melangsungkan prosesi Makan Bajamba.


Menu makanan dalam prosesi Makan Bajamba. Tiap orang hanya boleh mengambil makan yang ada dihadapannya dan didahulukan bagi orang yang lebih tua saat mengambil makanannanya.



Saat Makan Bajamba tidak menggunakan sendok, tapi dengan tangan. Ketika makan, nasi diambil sesuap saja dengan tangan kanan.
Ikan Bakar
Gulai Itik Lado Hijau
Lamang Tapai
Lapek Bugih

Suasana Rumah Makan Sawah Laman yang asri dan nyaman.



H. Djamills pemilik  Rumah Makan Sawah Laman.


Menikmati keindahan Rumah Gadang


Foto bersama peserta Sosialisasi Branding Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata di Sumatra Barat.


Prosesi Makan Bajamba ini tidak setiap hari dapat dinikmati, kecuali bila ada pesanan, seperti ketika peserta Sosialisasi Branding Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata mengadakan filed trip melihat atraksi Pacu Jawi beberapa waktu yang lalu.

Bagi yang ingin mencoba makan bersama dengan nuansa yang berbeda? Terlebih suasananya kental dengan tradisi adat Minangkabau? Nah, silahkan saja datang ke Rumah Makan Sawah Laman. Untuk infomasinya dapat mengubungi kontak personnya: 
H. Djamills 081363110000
Hj. Des 081374411831
Anggun 085274108147
—————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

6 comments:

  1. Saya selalu suka dengan budaya sumatera. Apalagi kulinernya. Terbayang rasanya nikmat makan nasi kapau langsung dari tempatnya. Semoga suatu hari bisa berkunjung ke bumi minang...

    ReplyDelete
  2. Ayo mas albertna, main-main ke Padang. Agendakan liburan untuk ke Sumatra Baat bisa jelajah alamnya dan rasakan nikmatnya kuliner Miangkabau yang lezat. hehehe

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. ia uni. tentu masakan Minangkabau tidak diragukan lagi kelezatannya hehehe

      Delete
  4. waaaah kuliner sumatera barat khususnya padang memang selalu menggoda. warisan kuliner salah satu daya tarik tersendiri bagi tanah minang. kapan bisa kesana ya :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia mas. Minangkabau kaya akan kulinernya dan lezat2. Yuk ke Padang 😂

      Delete