Thursday, August 11, 2011

Pantai Air Manis Lokasi Legenda Malin Kundang


Masyarakat Indonesia telah mengetahui Legenda maling kundang. Ketika kita belajar di sekolah legenda ini selalu diceritakan. Legenda maling kundang mengkisahkan seorang lelaki yang dikutuk dari doa ibunya menjadi batu karena tidak mengakui ibunya lagi setelah berhasil merantau di negeri seberang.

Legenda ini sarat akan pesan moral yang menjelaskan malin kundang “si anak durhaka” dan kisah ini patut diceritakan kepada semua generasi agar kita selalu menghormati dan menghargai orang tua kita.

Pantai Air Manis sudah tidak asik lagi bagi masyarakat minangkabau, pantai ini terkenal dengan Batu Malin Kundangnya dan lataknya di bibir Pantai Air Manis, lokasinya 15 km dari pusat kota Padang, tepatnya di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Akses menuju kawasan wisata Pantai Air Manis dapat dituju dari beberapa arah, jika ditempuh dengan perjalanan darat, kita akan melalu jalan yang berkelok dan menanjak sekitar 30 menit dari pusat kota Padang.

Bagi yang hobi berpetualang, menuju Pantai Air Manis dapat ditempuh juga dari kawasan Gunung Padang dengan berjalan kaki. Meski jalur tersebut cukup melelahkan tapi memberikan pengalaman yang mengasikkan.

Mandi bersama ombak bersama teman-teman jurusan Teknik Kimia saat ulang tahun kudi Pantai Air Manis Padang Mei 2010 lalu
Pantai Air Manis menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Kota Padang dan juga wisatawan luar baik dalam maupun luar negeri. Pantai Air Manis akan menyapa kita dengan Legenda Malin Kundangnya saat menginjaki kaki di pasir berwarna coklat keputihan ini. 

Tampak kumpulan bebatuan yang menyerupai bangkai kapal lengkap dengan tali yang membatu berserakan dan batu yang menyerupai manusia yang bersujud menjadi hiasan di Pantai Air Manis. Bangkai kapal dan batu tersebut dipercaya sebagai Malin Kundang yang dikutuk setelah pulang dari rantau. 

Pantai Air Manis ramai saat musim liburan sekolah atau menjelang bulan ramadhan dan hari raya. Pantai Air Manis tidak hanya menyajikan legenda maling kundang akantetapi kita dapat berselancar (surfing) dengan keindahan ombak yang bergulung-gulung tidak terlalu tinggi atau hanya sekedar bermain dengan air dan ombak bahkan tak jarang kalangan muda di Kota Padang juga memanfaatkan Pantai Air Manis sebagai tempat perkemahan.

Pulau Pisang Ketek

Aku dan teman-teman jurusan Teknik Kimia di Pulau Pisang, Pantai Air Manis Padang Mei 2010 lalu
Kira-kira 500 meter berjalan kaki dari lokasi batu Makin Kundang kita akan menemukan pulau Pisang. Kedalaman air di antara Pantai Air Manis dan Pulau Pisang Kecil memang tidak terlalu dalam sehingga saat pasang surut bisa melihat biota laut dan terumbu karang yang menyembul ke permukaan. 

Pulau yang hanya 1 hektar tersebut, bisa dijadikan tempat peristirahatan sejenak sambil menikmati suasana dan bekal makanan yang telah dipersiapkan. Selain itu, jangan terlalu lama menikmati suasana di pulau tersebut. Karena, menjelang sore hari air pasang akan berangsur-angsur naik sehingga tidak bisa dilalui dengan berjalan kaki kembali. 

Tips mengunjungi Pulau Pisang: Biasanya sekitar pukul 16.00 air pantai biasanya mulai pasang. Oleh karena itu, disarankan untuk kembali ke Pantai Air Manis sebelum sore hari. 

Pantai Air Manis seolah membuktikan Legenda Malin Kundang serta gulungan ombak di tepi pantai seolah-olah menjadi saksi bisu kisah Malin Kundang beratus tahun sebelumnya.* 
———————————————————————————————————————————————
Bayu Haryanto – biasa disapa Ubay. Penikmat senja yang bermimpi untuk explore Indonesia dengan tagline #JelajahNagariAwak. Pemotret yang suka dipotret. Perngkai kata dalam blog kidalnarsis.blogspot.co.id. Jejaring sosial Twitter @beyubay dan Instagram @beyubaystory.

Traveling  Explore  Journalism  Photograph  Writer  Share  Inspire

 ©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment