Sunday, April 15, 2018

Kota Tua Padang dan Jejak yang akan Hilang



Kota Tua Padang begitulah ceritanya. Ketika itu, pagi tiba. Mentari mewarnai perjalanan pulang. Berlayar semalaman dan menyebar jala. Lelah dan tetap ada yang menunggu. Senyuman hangat mereka di depan pintu rumah.

Menjadi pelipur letih. Nelayan dan pelabuhan kehidupan. Sekilas perjalanan panjang itu silih berganti, merubah wajah kota dan pelabuhan yang terpadat di zamannya.

Dulu, begitu ramai oleh pedagang asing. Ribuan kilo mereka berlayar, berlabuh dan menetap. Silih berganti berdatangan membangun pemukiman hingga membentuk peradaban. Merangkai kisah dari indahnya keberagaman bangsa.

Masa kolonial dan kejayaan kota metropolitan di era akhir abad itu. Masa demi masa telah berlalu. Setahun, sewindu, dan seabad. Begitu panjang mengurai dan telah memberikan warna tersendiri bagi kisah Kota Padang.

Baca: Objek Wisata Kota Padang


Perjalanan panjang telah mengantarkan Padang menjadi kota yang besar dan berpengaruh pada zamannya. Mulai dari wilayah rantau yang penuh dengan rawa dan rimba. Berkembang, ketika VOC tiba, menjadi kota bandar. Padang memiliki titik di mana perkembangan kotanya lahir. Itulah Kota Tua Padang dan sekelumit cerita tempo dulu.

Kota Tua Padang selalu menyimpan berbagai macam kisah yang patut digali. Banyak yang tidak menyadarinya. Ada nilai historis yang tercipta, kian lama menjadi sangat bernilai.

Nyatanya, semakin hari, semakin tak berdaya. Ingin bertahan, tapi dengan apa akan ditopangnya. Namun, sejatinya kawasan ini merupakan tapak mula lahirnya Kota Padang yang sesungguhnya.

Baca: Sejarah Kawasan Kota Tua Padang


Beragam bentuk bangunan tua masih terlihat dan bertambah di tengah modernisasi. Mulai menyusup ke dalam sendi-sendinya. Ada keunikan arsitektur, nilai budaya dan adat yang beragam. Semuanya bersatu dan berbaur dalam satu kawasan yang dikenal dengan nama Padang Lama ini.

Puluhan bangunan tua berbaris menunggu sentuhan. Ada yang berwajah baru, ada masih kusam, dan ada yang telah tiada. Begitu kiranya dan menjadi harapan.

Kawasan Batang Arau menjadi satu titik untuk berjumpa Padang Tempo dulu. Tempat ini menjadi pusat perniagaan yang ramai. Lima kantor besar Hindia Belanda membuka cabangnya di Kota Padang.

Ada bekas bangunan bank, perusahan ekspor impor, dan lainnya. Meski sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Namun, apalah  daya upaya pelestariannya itu perlu digenjot lagi.

Nilai historis yang terkandung di dalamnya dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi kini dan kelak di masa depan. 

Baca: Komunitas Padang Heritage 


Di era digital ini, Kota Tua Padang dapat menjadi latar untuk mereka yang candu berfoto. Kota Tua Padang memang tempat yang instagrammable. Mengingat, ada sederet bangunan tua yang cantik, menjadi pemikat lensa kamera.

Perlahan dan pasti, Kota Tua Padang berganti wajah. Kelak akan ada warna baru dari tapak sejarah Padang bersama dengan kota tua dan pelabuhan tuanya.

Masih di tempat yang sama, dengan cerita berbeda. Ratusan tahun telah berlalu. Kota ini yang semakin senja. Ada yang lupa, tak peduli, bahkan tidak tahu sama sekali.

Kini, Kota Tua Padang dan riwayatnya, bak rempah-rempah yang kehilangan wangi sedapnya. Entah tersembunyi atau memang sedang menunggu sentuhan. Bahkan mungkin akan hilang terbawa arus alam yang kian tak menentu. Namun demikian, Kota Tua Padang tetap memikat.

Baca: Kegiatan Komunitas Padang Heritage


Kota Tua Padang memiliki magnet tersendiri bagi sebagian masyarakatnya. Meski, keberadaannya tidak begitu menonjol dari tempat lainnya. Namun, nyatanya menyimpan banyak potensi yang bisa dikembangkan.

Mulai menjadi destinasi wisata edukasi, budaya, dan kuliner. Bahkan, menjadi tempat nongkrong yang kece berbalut eksotisme banguan tua yang begitu memikat. Ya, tinggal cara mengemasnya saja.

Kota Tua Padang, tapak sejarah yang jejaknya akan hanyut, hilang dimakan zaman. Oh, kotaku di Kota Tua Padang.

Jembatan Siti Nurbaya di waktu petang, 2018.

***Tulisan ini sebagai bentuk kegelisahan penulis akan realita Kota Tua Padang yang kian hari kian tak berdaya. Sekaligus dalam rangka memperingati Hari Pusaka Dunia pada 18 April 2018.

——————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

24 comments:

  1. Harus dilestarikan dan diperkenalkan eksistensi bangunan tua di kota padang, supaya anak2 milenial juga tetap tau sejarah dan bukam sekedar cerita di buku pelajaran sekolah aja, semoga bangunan2nya tetap ada dan ngga di ganti bangunan modern saat ini. Mantap, lanjutkan kisah ini ke generasi2 skrg. Keep writing, We read, we look, we learn together.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seharusnya begitu brader. Semoga ada perhatian lebih untuk kawasan ini. Mengingat nilai sejarah yang penting bagi kota padang. sayangnya pasca gempa lalu menjadikan kawasan ini semakin sepi. Tapi perlu komiten bersama dari semua pemangku kepentingan untuk bersama2 menjaga dan melestarikannya.

      Delete
    2. Moga2 bisa dikembangkan.. jujur gw merasa kota padang ga kalah kyk negara tetangga: melaka ato penang.

      Delete
    3. semoga saja begitu. PAdahal kawasan ini sangat penting bagi kota padang karena tapak sejarahnya

      Delete
  2. Gimana ya bang, saya sendiri sebagai pemuda yang tumbuh dan dibesarkan dikota ini juga gak tau mau berbuat apa terhadap peninggalan bersejarah kawasan padang kota lama. Kalau kita lihat di Bandung, Jakarta dan Semarang, dimana kota lama menjadi destinasi dan daya tarik wisatawan jika dikelola dan ditata secara apik tentunya.. Namun itu kendala kita bersama, hanya penggiat wisata kota tua/kota lama saja yang bergerak aktif, sedangkan kita juga butuh ada peran pemerintah kita yang secara aktif mengelolanya.. Semoga kedepannya ada perubahan yang signifikan. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itu dia. Sudah dari dulu loh rencana revitalisasinya, terlebih pasca gempa. semakin tertinggal saja ini kawasan. Padahal ini aset berharga dalam mendukung padang sebagai destinasi wisata. Ini tapak sejarah yang perlahan akan hilang jika kita tidak menjaganya secara bersama-sama.

      Delete
  3. Padang ternyata banyak menyimpan jejak masa silam.. sayang kalau semua kekayaan ini hilang begitu saja, apa mungkin perlu dibuat komunitas untuk mendorong kawasan bersejarah itu tetap lestari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mas, Padang kota penting di pesisir pantai barat pulau Sumatra. Namun, keberadaannya menjadi cerita saja yang buktinya masih terlihat di kawasan ini. Untuk komunitasnya alhamdulilah sudah ada, perlu dukungan bersama.

      Delete
  4. Kota tua belum tersentuh untuk dijadikan wisata ya,, saya mendukung gerakan agan,, kebetulan kampung halaman saya juga,, salam kenal,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak, kalo bukan dari kita lantas siapa lagi kan pak. sesekali main ke padang dan liah kondisi padang pak. ada wajah baru dari sudut-sudut kota padang yang mulai berwarna.

      Salam kenal kembali pak

      Delete
  5. akhir-akhir ini bangunan-bangunan tua sedang menanjak popularitasnya. banyak foto tentang bangunan bersejarah berseliweran di media sosial. tapi yang jadi masalahnya, sedikit yang peduli. mereka hanya sekedar menjadikan bangunan tersebut sebagai obyek foto semata. semoga uda bayu melalui padang heritage semakin menumbuhkan rasa peduli terhadap bangunan dan sejarahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga mas. Tapi setidaknya dgn mereka sering berfoto di kawasan bangunan tua bisa menjadi media utk promosi agar lebih peduli lagi. Mengingat kalo bukan kita siapa lagi.

      Delete
  6. Dengan ada nya blog ini sangat membantu untuk informasi kota tua di padang,saya aja yg suka sejarah kota tua di indonesia sangat membantu sekali...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah makasih sekali Dimas. Kapan nih ke Padang lagi explore

      Delete
  7. Kota Tua adalah destinasi yang unik, romantik, dan menggetarkan hati.. Pantas untuk dinikmati dan dilestarikan.

    Tulisan dan foto-fotonya menarik!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia kota tua salah satu tempat yg romajtir apalagi jadi spot utk prawed da. Hehehe

      Ia seyogyanya harus dijaga dan siledilestar Untuk gwnergen kemudian

      Delete
  8. Semoga nanti ada program tempat wisata edukasi ya, seperti Taman Pintar di Sawahlunto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak, semoga infastrukr pendukungnya dilengkapi lagi kyk pedestarian, ruang publik yg ramah anak.

      Semoga kedepannya lebih diprioritaskan 😁

      Delete
  9. Kota Tua di Padang sudah selayaknya dipugar kembali. Sayang jika bangunannya dibiarkan begitu saja. Mungkin sekarang jadi ramai dengan cafe, jajanan, dan lainnya, tapi kondisi bangunan-bangunan pada umumnya sangat mengkhawatirkan. Kota Tua Padang sangat berpotensi menjadi pusat edukasi dan sejarah seperti Kota Lama Semarang dan Kota Tua Jakarta.

    Salam kenal, Kak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia betul uni. Jika tidak diselamatkan akan banyak wajah wajah baru di kota tua Padang. Terlebih bila ada bencana gempa lagi. Tidak bisa dibayangkan.

      Memang butuh waktu untuk mempercantik kota tua Padang. Spt kota tua lainnya di Indonesia memakan waktu yg cukup lama hingga bisa jadi destinasi wisata yg menarik.

      Mari kita bersama-sama berdoa.

      Salam kenal kembali uni

      Delete
  10. Padang kota tua yang bersejarah yang menarik untuk ditelusuri.
    Sayangnya saya belum berkesempatan mengunjungi kota ini.
    Mudah2an suatu saat nanti, secepatnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, harus kesini nih uni.

      Semoga ada kesempatan jika ke padPad wajib pokoknya ke kota tua. Tapi dengan kondisi seadanya 😊

      Delete
  11. Tulisannya begitu apik dan enak dibaca uda Bayu... Kota Tua Padang ini cantik, namun aura cantiknya belum keluar semua hehe..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe makasih da bar. Enak kayak makan pangsop di kelenteng hehe

      Semoga ada masanya kota tua Padang bersinar spt sebagaimana mesrinym. Aamiin

      Delete