Air
Terjun Lubuak Hitam mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Bungus Teluk
Kabung Kota Padang, namun siapa sangka ternyata tidak banyak juga masyarakat yang
tahu akan air terjun yang indah ini. Selama ini panorama dan kawasan pesisir
pantai menjadi pusat kunjungan wisata, padahal bila jelajah ke perbukitan masih
banyak tersimpan keindahan alam yang belum terjamah seperti keberadaan air
terjun ini.
Air
terjun ini dikenal juga dengan nama Air Terjun Tiga Tingkat. Hal tersebut
disebabkan di daerah Lubuak Hitam ini, terdapat tiga buah tingkatan air terjun dengan
ketinggian dan karakteristiknya yang berbeda-beda.
Menuju
tidak sulit untuk sampai ke Air Terjun Lubuk Hitam ini sebab berada di jalan Raya
Padang Painan. Tepatnya berlokasi di Desa Koto Lubuk Hitam, Cindakir, Kelurahan
Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Dari pusat kota
sekitar lebih dari 25 km ke arah selatan dengan titik kordinat 100o
25’ 31,13” LB dan 1o 30’ 05,50” LS.
Bila
dari Kota Padang langsung bisa dimulai dari Polsek Bungus Teluk Kabung,
kemudian lurus masuk ke jalan yang berbeton dengan lebarnya lebih dari 2 meter,
sedangkan bila mengikuti jalan raya akan menuju ke arah Sungai Pisang.
Saat
perjalanan masuk, kiri kanan kita merupakan bentangan hamparan sawah nan hijau dan
dari kejauhan akan terlihat dua air terjun yang sangat tinggi. Bahkan dari
jalan raya bila diperhatikan dengan sebelah kiri akan terlihat air terjun ini.
Selanjutnya,
ikut saja jalan tersebut hingga sampai ke jalan berbatu dan semakin sempit. Di
sana terdapat sebuah kedai yang terbuat dari kayu dan perjalanan dimulai dari
kedai ini. Masuk ke lokasi air terjun ini akan dikenakan tiket oleh pemuda
setempat sebesar Rp. 2500,- per orangnya dan uang parkir Rp. 2000,- per motor.
Air Terjun Lubuak Hitam berada di kaki Bukit Barisan dengan kondisi alam yang masih elok, tidak banyak yang menjamahnya dan cukup misterius. Air Terjun Lubuak Hitam memiliki kondisi alam yang cukup menantang dan melelahkan sangat menguji stamina, akan tetapi memberikan panorama yang indah dan pengalaman yang menyenangkan.
Menurut masyarakat sekitar, tidak banyak yang mengunjungi air terjun ini sebab tantangan alamnya cukup menantang terutama pada air terjun tingkat ketiga. Biasanya masyarakat dan pengunjung hanya mengunjungi sampai air terjun tingkat kedua, itupun hanya untuk bermandi-mandi dan sering digunakan untuk tempat Balimau (tradisi mandi-mandi jelang bulan Ramadan).
Untuk
mencapai tingkat kesatu dan kedua masih relatif mudah, ditempuh melalui
jalan kaki dan jalanan tidak
begitu mendaki, tetapi
untuk mencapai tingkat tiga harus berusaha menaklukan ketinggian dan berjalan
ditembing-tebing bukit yang licin rapat ditumbuhi pepohonan.
Bila
ingin ke air terjun yang tingkat ketiga membutuhkan waktu kira-kira 30-40 menit
tergantung kecepatan berjalan dengan ketinggian
bisa mencapai 1080 meter. Sebenarnya untuk sampai ke lokasi ternyata
sudah terdapat bekas jalan setapak sehingga tidak sulit lagi bila ingin ke air
terjun ini meskipun tidak ada penunjuk arah.
Untuk
bisa mencapai air terjun ini hanya dapat ditembus dengan berjalan kaki
menyusuri perkebunan dan hutan hujan tropis yang lebarnya sangat sempit
kira-kira 30-60 cm. Perlu konsentrasi dan stamina yang ekstra sebab perjalanan
yang akan ditempuh untuk mencapai air terjun itu menanjak dan menurun lembah
hutan.
Selama
perjalanan akan menempuh tanjakan yang cukup terjal dengan kemiringan bisa 45
derajat, licin, berbatu dengan kiri kanan semak-semak dan tumbuhan paku-pakuan,
melewati perkebunan kakao yang tidak terurus hingga memasuki hutan hujan tropis
yang cukup rapat dan lembab.
Bila
sudah sampai di kawasan hutan dan cukup gelap dengan banyak seperti pohon Salak
maka kita akan turus menyisir tebing-tebing bukit dengan lebar sekitar 40 cm,
licin, berlumut dan terdapat lintah kecil (masyarakat Minangkabau menyebutknya acek). Kira-kira lima 15 menit dari sini
akan terlihat air sungai dan bebatuan besar sebagi petanda akan sampai ke air
terjun tingkat ke tiga.
Cukup
menguras tenaga bila menuju air terjun tingkat ketiga ini, namun tidak perlu
khawatir sesampainya disana akan disambut dua pemandangan alam yang yang luar
biasa. Bila melihat sebelah kiri panorama
sawah-sawah dan laut Teluk Kabung yang berwarna biru dengan lalu lalang kapal-kapalnya
dan bila menoleh ke sebelah kanan akan terlihat dengan jelas Air Terjun Lubuak
Hitam tingkat ketiga. Nah untuk menuju ke puncaknya, kabarnya jalannya sangat terjal dan jarang pengunjung yang pergi kesana.
Menariknya
di Air Terjun Lubuak Hitam tingkat ketiga ini terdapat juga tiga air terjun,
yang pertama air terjun besar yang ketingginannya bisa mencapai 15 meter, air
terjun kedua dan ketiga kira-kira ketinggiannya dibawah 2 meter. Lubuak dari
ketiga air terjun ini cukup dalam sehingga bila ingin berenang harus
berhati-hati.
Sebenarnya
air terjun ini tidak cukup sulit untuk ditemui dan yang menjadi luar biasanya
ketika terdapat pelangi di sekitar pancuran airnya. Momen indah ini yang selalu
menjadi tontonan wajib dan mampu memukau pengunjung bila tracking ke Air Terjun
Lubuak Hitam tingkat ketiga.
Pelangi
ini terjadi akibat biasan butiran-butiran air yang jatuh dari atas kemudian
terkena cahaya matahari. Bentuk pelangi ini hampir 360 derajat dan kerennya
lagi pelangi tersebut bertingkat-tingkat pula. Bila beruntung bisa melihat
sampai tiga tingkat. Fenomena alam ini hanya dapat ditemui pada jam-jam
tertentu di mana matahari akan menuju barat tepatnya pada pukul 13.00-15.00
WIB.
Meningat perjalanan memasuki hutan diusahakan menggunakkan celana
panjang yang cukup nyaman tidak terlalu ketat, karena selama perjalanan di hutan
cukup lembab dan tak jarang ada lintah di tanah-tanah dan di pepohonan.
Bawalah bekal dan air minum secukupnya bila berencana berwisata ke
tempat ini sebab selama perjalanan, tidak ada penjual makanan dan minuman. Tidak
lupa juga bawalah pakaian ganti jika ingin merasakan kesegaran berada di bawah
jatuhan air terjun yang ada di Air
Terjun Lubuak Hitam.
Kabarnya pada tahun 2006 lalu, Air
Terjun Lubuak Hitam telah ada perencanaan pengembangan untuk menjadi objek wisata alam dengan pembangunan beberapa fasilitas pendukung seperti areal Parkir,
Mushalla, areal hingga pembangunan pintu gerbang objek wisata. Sayangnya, Air Terjun Lubuak Hitam ini belum dikelola dengan optimal.
Air Terjun Lubuak Hitam memiliki airnya yang jernih, berbatuan dan aliran airnya mengalir tidak terlalu deras, lokasi air terjun Lubuk Hitam dapat juga digunakan bagi klub pencinta alam sebagai tempat pelatihan pendidikan dasarnya. Bahkan aliran airnya berpotensi juga digunakan untuk menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Air Terjun Lubuak Hitam merupakan objek wisata alam potensial yang dimilik Kota Padang dan dapat menjadi pilihan untuk mengisi akhir pekan atau berlibur sembari menjajal trek alam Lubuk Hitam terutama bagi para traveler yang suka dengan tantangan baru. Yuk jelajah nagari awak.
Tulisan ini dimuat pada Koran Harian Singgalang terbitan Minggu, 16 Agustus 2015.
———————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto.
Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs
jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh.
Terima kasih.
Air terjunnya makin kece saat ada pelangi yang muncul...
ReplyDeleteSalam kenal dr blogger ala2
salam kenal kembali mas Budi.
Deletemari berkunjung ke Kota Padang :D
Halo Bayu
ReplyDeletepunyo kontek urang sinan yang bisa jadi guide ka aia tajun lubuak itam ko? Thanks yo. Blog nan rancak!
Gk ada Uda. Bisa hubungi awak se da.
DeleteMakasih uda dah berkunjung
Pengen kesana eui
ReplyDeleteYuk da jelajah air terjun di Kota Padang
Delete