Tuesday, June 4, 2019

Pantai Tiram Pesona Gulai Kapalo Lauk dan Sensasi Menangkap Sang Fajar

Pantai Tiram

Pantai Tiram atau Pantai Tiram Tapakis mempunyai pesonanya tersendiri. Keberadaannya menjadi pengungkit ekonomi masyarakat sekitar. Tentu setelah menjadi daerah tujuan wisata, seperti yang dapat dirasakan saat ini.

Seperti biasa, tidak direncanakan sebelumnya. Saya terniat sekali untuk mengunjungi Pantai Tiram. Itu pun subuh-subuh saya berangkat dari rumah.

Memang berkunjung ke objek wisata pantai tidak banyak yang menjadi pembeda dari pantai lainya. Ada pasir pantai, deburan ombak hingga pohon khas pesisir pantai. Plus kenangan, eh!

Namun, kali ini saya ingin mencari nuansa yang berbeda dan mungkin tidak sempat terpikir sebelumnya. Apa itu? Tunggu dulu ya hehehe

Pantai Tiram Destinasi Unggulan Padang Pariaman



Pantai Tiram merupakan salah satu objek wisata andalan di Ranah Minang. Tepatnya berada di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. Lokasinya berdekatan dengan Makam Syekh Burhanudin, pemuka agama Islam kesohor di Minangkabau. Jaraknya tidak jauh dari Bandara Internasional Minangkabau sekitar 12 km atau kira-kira dari pusat Kota Padang sekitar 30 menit. Tergantung jenis kendaraan yang digunakan.

Pantai Tiram mulai dibuka sebagai destinasi wisata sejak 2007. Kemudian Tahun 2014 mengalami pengembangan hingga saat ini. Pantai ini memiliki luas sekitar 10,5 hektar. Posisinya deket dengan muara sungai sehingga bentangan alamnya berupa rawa-rawa yang digenangi air dan menjadi rumah bagi sederet pohon Mangrove dan biota khas pesisir pantai lainnya. 

Pantai Tiram

Rawa tersebut seolah menjadi danau. Ketinggian airnya pun dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pantai Tiram mempunyai sekumpulan pohon pinus jarum yang telah mempercantik kawasan bibir pantainya. Ada juga hamparan pasir pantai yang cukup landai menjadikan destinasi ini asik untuk dikunjungi.

Pantai Tiram ini posisinya sangat strategis, memiliki dua pintu gerbang dengan satu jalur utama. Dapat diakses melalui jalan lintas ke Kota Pariaman via bandara dan pesisir pantai. Sesampainya, pohon kelapa menjulang tinggi sepanjang gerbang masuk hingga nantinya sampai di pondok-pondok yang tertata sedemikan rupa.

Tidak ada tiket masuk, cuma bayar parkir kendaraan saja. Di sini pengunjung dapat memilih tempat parkir yang telah disediakan. Akses jalannya sangat baik dapat dilalui oleh motor, mobil dan bus ukuran sedang. Tersedia juga pentas pertunjukan, tolilet dan musala yang representatif meski kondisinya perlu dipercantik lagi.

Pantai Tiram Surganya Kuliner Kapalo Lauk


Pantai Tiram

Sebenarnya masyarakat mengenal Pantai Tiram dari kelezatan gulai Kapalo Lauk (gulai kepala ikan). Pantai Tiram dikenal sebagai destinasi wisata kulinernya, ketimbang wisata baharinya yang menampilkan kemolekan pesisir pantainya. Setidaknya terdapat 18 pondok tempat makan yang siap memanjakan lidah pengunjung.

Pondok ini di bangun oleh pemilik kedai dengan view yang menawan yang menghadap rawa dan pohon pinus. Ada sensasi tersendiri jika makan di Pantai Tiram. Sembari menyantap hidangan dapat juga menikmati pesona pantainya, terkadang dari kejauhan deburan ombak ikut menemani menjadi musik pengiringnya.

Saya sendiri pun sudah kesekian kali mencoba makanan di Pantai Tiram. Kuliner spesialisnya berupa sea food dan menu andalannya gulai kapalo lauk ini. Aroma gulainya yang khas membuat ngiler, apalagi ketika mencoba kuah santannya dipadu cabe rawit, rasa rempah-rempahnya yang kuat dan kepala ikan yang empuk. Wiss, dapat menggugah selera.

Pantai Tiram
Pantai Tiram

Pantai Tiram menyediakan menu ikan bakar, ayam goreng balado, ayam bakar, udang goreng bacucuk, rakik udang, sala lauk dan lainnya. Untuk minumnya dapat memesan air kelapa muda, aneka jus, teh, dan kopi.

Terkadang menjadi perhatian saya pada pondok dan kedai makanannya, semoga dapat ditata kembali dengan wajah yang seragam. Jangan sampai ada atap dari terpal yang warna warni. Untuk harga kulinernya cukup terjangkau dan dapat dilihat dari gambar ini.

Pantai Tiram
List harga kuliner di Pantai Tiram. (source: Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman) 

Pohon Pinus dan Menikmati Angin Sepoy-Sepoy Pantai Tiram


Pantai Tiram

Jika sudah kenyang, tidak ada salahnya mencoba menikmati kawasan pantainya. Pengunjung dapat berjalan melewati jembatan yang terbuat dari bambu/kayu atau jalur tracking dekat muara sungai.

Suasannya sangat sejuk karena terdapat pohon pinus yang baru remaja ini cukup rapat. Dulu pantainya tidak ditanam pohon, karena rawan abrasi dan sebagai benteng alam juga, kini sudah rimbun dan cantik. Untuk foto sangat epik.

Pantai Tiram

Jika ingin bersantai ditemani angin sepoy-sepoy pantai? Nih, pengunjung dapat mencoba naik hammock yang diikat di antar pohon pinus. Ternyata sudah tersedia dan jumlahnya cukup banyak.

Bagi yang ini bermain di tepi pantai bisa juga. Namun, harus berhati-hati jika ombak sedang tinggi. Pasalnya posisi pantainya cukup jauh dari pondok tempat makan sehingga tidak terjangkau oleh mata dan minim pengawasan.

Menanti Sang Fajar di Pantai Tiram

Pantai Tiram

Nah, nuansa berbenda yang saya maksud yaitu menikmati mentari pagi. Tidak banyak masyarakat berkunjung di pagi hari. Biasanya jelang makan siang hingga menunggu waktu matahari terbenam. Saya mencoba menerka. Apakah ada sunrise atau tidak di Pantai Tiram ini? Jawabannya ada. Hal ini sudah saya buktikan sendiri.

Saat itu tidak berniat untuk wisata kuliner, saya ingin hunting foto dan menikmati pesona Pantai Tiram. Saya tidak sendiri, tapi bersama empat temannya.

Pantai Tiram

Suasana pagi dan masih sepi. Menikmati matahari terbit kira-kira pada pukul 07.00 WIB. Spot foto terbaiknya diambil dari dalam kawasan pepohonan pinus dan menghadap rawa-rawa. Kicawan burung, semilir angin pantai, dan deburan ombak menjadi satu kesatuan bersama pancaran sang fajar. Sinarnya itu menembus sela-sela pohon menciptakan hasil foto yang menarik. 

Dalam pengembangannya,  Pemerintah setempat telah merekomendasikan Pantai Tiram menjadi salah satu destinasi wisata keluarga dan akan menjadi sentra kuliner.

Pantai Tiram menyajikan pesona alam yang mempesona, dapat dinikmati saat sang fajar terbit dan terbenam. Pantai Tiram pun memiliki kekayaan akan rasa yang tidak boleh dilewatkan dengan mencicipi kuliner khasnya.
———————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

5 comments:

  1. huwaaaa enak banget makan di tepi pantai
    sambil lesehan
    tambah ngiler jadi pengen ke sumatra barat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang enak banget soalnya klo kulineran itu mamang enak enak. Dijamin bikin nambah hehehe

      Delete
  2. Aih sudah.. Timbang langkah kita Bang. Aku kemarin mampir ke sini sama adik dan ibuk. Sempet juga akhirnya ke Makam Syekh Burhanuddin. Dan kayaknya aku perlu banyak belajar penceritaan ke Abang nih. 😂 Penulisan ceritaku belakangan makin kaca. 😅😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wajib kalo ke pariaman singgah ke Tiram, makan gulai kapalo lauknyo, sama cari sala lauknya juga wkwkwk

      Terpenting soal penceritaan itu ya rajin baca n nulis hehe

      Delete
  3. Pantai tiram sangat mempesona, apa lagi dengan kulinernya kepala ikan yg digulai menambah jadi ketagihan, salam kompak selalu dari pemburu kuliner gulai lauk kepalo

    ReplyDelete