Tuesday, July 7, 2015

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut Bertingkat 7

Langit pada hari itu seakan tidak menunjukan kegembiraannya, sisa kegalauan semalam masih terbawa pada pagi hari ini, padahal kami dari @BerbaginasiPDG berencana untuk meetup lagi untuk season yang ketiga ke Air Terjun Sarasah Ulu Gadut Padang.
Mendung bersama rinai masih menghantui pagi itu, namun kami tetap bersemangat untuk menjelajahinya. Semula titik bertemunya di Simpang Gadut namun beralih ke rumah om @extariq sebelum berangkat dedek @whitakaka, pak komandan @bennybern dan om @EriEndribel sarapan terlebih dahulu. Tentunya sebelum melakukan aktivitas terutama saat bermain di alam bebas harus mengisi amunisi agar tetap kuat hingga makan siang.

Menuju Air Terjun Sarasan Ulu Gadut sangat mudah dapat dilalui menggunakan kendaraan beroda dua dan empat namun baiknya menggunakan motor agar lebih mudah dan santai. Air terjun ini sudah tidak asing bagi masyarakat Kota Padang. Betapa tidak di era yang cangih seperti saat ini siapa saja akan mudah untuk mengetahuinya, timbah lagi dengan di-share-nya foto-foto air terjun tersebut oleh pengguna Sosial Media di akunnya masing-masing.

Air terjun yang ini berada di pedalaman hutan Bukit Sarasah, Desa Koto Baru, Ulu Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat. Berjarak 17 km sebelah pusat atau 2 km dari LIK Gadut dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Kami mulai mengikuti jalan Raya Ulu Gadut hingga menemukan jalan yang berbatu. Kemudian sampai di posko sebelum jembatan kayu berwarna cat hijau yang memiliki atap seperti rumah. Pokoknya jalannya lurus saja mengikuti jalan utama. Sesampainya di posko, kendaraan diparkirkan. Posko ini berupa rumah penduduk yang memiliki kedai. Disini kita membayar uang masuk Rp. 3000,- per orang dan parkir Rp.2000,- per motor.

Siap untuk menjelajah. Sebelum jalan baiknya berdoa dulu untuk keselamatan kita semua. Untuk sampai air terjun perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki melewati perkebunan pisang, durian dan hutan. Perjalanan dengan berjalan kaki mungkin bisa dikatakan cukup mudah, dimana kita tidak menemukan jalur yang mendaki atau menurun dengan tajam.

Dari posko jalan menuju jembatan kemudian belok ke kanan melewati sungai dan mengikuti jalan berbatu hingga bertemu dengan persimpangan dan belok ke kiri masuk kedalam perkebunan mayarakat yang kemudian akan bertemu dengan rumah penduduk yang terbuat dari kayu dan disini merupakan posko juga untuk menitip kendaraan. Selama perjalanan kami bercanda gurau sesekali berhenti untuk mengabadikan moment dengan selfie.

Setelah itu, ikuti jalan setapak hingga bertemu dengan aliran sungai. Jalannya lurus dan tidak ada persimpangan. Kami sempat salah jalan dengan melanjutkan perjalanan saat menyebrang aliran sungai dan ketika itu kami berhenti sejenak sembari menunggu teman dedek @whitakaka. Saat itu tidak lupa memainkan kamera untuk memotret air yang mengalir.

Setelah lama menunggu ternyata teman dedek @whitakaka itu adalah orang yang pernah aku temui saat menjelajah Air Terjun Lubuk Hitam, Robi namanya. Ia pergi tidak sendir tapi dengan rombongannya. Wis cukup ramai jadinya. Tidak terbayangkan bila kami melanjutkan perjalanaan menaiki bukit entah akan pergi kemana pula. Seperti lagu Ayu Ting-Ting Salah Alamat.
 
Mungkin bila tersesat, kunci bila ingin menjelajah air terjun itu adalah cukup mengikuti aliran sungai pasti akan bertemu dengan sumbernya. Hahaha. Ketika bertemu dengan aliran sungai berarti semakin dekat dengan air terjun. Dengan menyusuri aliran sungai akan bertemu dengan air terjun bila cuaca sedang bagus namun bila cuaca kurang baik, bagusnya melewati perkebunan masyarakat yang berada di tepian sungai.

Selama perjalanan udara segar dan gemericik air terus menemani hingga sampai dilokasi air terjun. Untuk sampai ke air terjun tersebut dapat memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan jarak tempuh kira-kira 6 km.

Wah, tidak terasa, sesampainya akan disambut dengan pemandangan air yang terjun yang menakjubkan. Panorama jutaan kubik air yang menghempas bebatuan begitu mempesonannya dan jatuh menyebar ke segala arah. Air terjun ini sangat indah dangan bebatuan yang berbentuk seperti kubus menumpuk satu layaknya bangunan piramida dengan ketinggian sekitar 6-8 m. Air terjun ini merupakan Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat pertama.

Tidak hanya kami yang ada disana ternyata sudah ada puluhan pengunjung yang memadatinya. Melihat air terjunnya, wajah sumringah terpancar dari wajah kami. Sepontan kata-kata minta berfoto akan cepet terucap. Aku berusaha memotret dengan berbagai macam sudut untuk stok dan kenang-kenangan sebelum di posting ke Instagram, hehehe

Kami dari @BerbaginasiPDG cukup lama di air terjun tingkat pertama ini semetara yang lainnya sudah naik ke tingkat dua bahkan melanjutkan ke puncak. Alasannya sederhana saja menunggu penunjung sepi lalu kami bisa bergantian berfoto dan selfie sepuasnya.

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut sebenernya memiliki 7 tingkatan dan masing-masing tingkatan tersebut memiliki jalur tersendiri. Dari air terjun tingkat pertama ini akan terlihat air yang mengalir lurus dari kejauhan yang merupakan Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat kedua.

Untuk bisa sampai kesana cukup mudah dengan menaiki bebatuan dari air terjun tingkat pertama. Ketinggian air terjun ini sekitar 10-15 meter dan memiliki sebuah kolam. Jika telah sampai di lokasi Air Terjun Sarasah, kita harus hati-hati untuk menaiki Air Terjun Sarasah ini, dikarena bebatuan di air terjun ini yang licin dan berlumut. Pengunjung biasanya bila datang ke Air Terjun Sarasah Ulu Gadut ini hanya sampai tingkat pertama dan kedua.

Tak banyak yang mau mengekspore lagi hingga ke tingkat ketujuh sebab trackingnya cukup sulit dan memacu adrenalin. Untuk bisa sampai ke tingkatan paling tinggi dapat menaiki dan menyusuri tebing yang kemiringannya cukup menantang kira-kira diatas 50 derajat. Jalanan cukup licin dan berbatu. Perlu konsentrasi yang ekstra saat mencoba melewatinya.

Lepas dari itu, pemandangan PT. Semen Padang dan perkotaan akan terlihat. Sementara itu disisi lannya Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat ketiga telah menyapa. Ketingginnya sekitar 2 meter dan memilik kolam. Berjalan kearah puncak akan terlihat beberapa air terjun yang merupakan Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat keempat dengan ketinggian sekitar 1,5 meter sedangkan Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat kelima ketinggiannya sekitar 5 meter dengan dua air terjun.

Sedangkan pada Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat enam dengan ketinggian sekitar 4 meter dengan kolam yang berwarna kehijauan dengan kedalaman bisa mencapai 2 meter. Bila dipuncaknya air terjunnya hanya aliran air mengalir saja yang ketinggiannya tidak sampai 1 meter. Air terjun ini terdapat berberapa kolam yang alirannya tenang dan tidak begitu dalam sekitar 1,5 meter. Di tempat ini cocok juga untuk tempat makan siang sambil melihat view kota Padang dari ketinggian.

Menurut ceritanya Air Terjun Sarasah Ulu Gadut ini disebut juga dengan Air Terjun Sarasah Banyak Gariang. Dahulunya kolam air terjun tersebut banyak ikan Gariang, karena itu masyarakat Ulu Gadut menamakannya Air Terjun Sarasah Banyak Gariang yang berada di ketinggian sekitar 40 meter.

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut bisa menjadi alternatif untuk berlibur melepaskan penat sambil tracking dan berpetualang menjajal keindahan alam. Akan rugi rasanya bila pergi ke tempat ini tidak bermain air dan mandi untuk menyegarkan diri di bawah kucuran air terjun yang mengenai badan. Begitu juga kurang lengkap bila tidak mengabadikan momen berlatarkan air terjun dan diunggah ke sosial media.

Tulisan ini telah dipublikasikan di detik Travel Tahun 2015.






Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 1

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 2
Panorama kota dari Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 3.


Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 3
Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 4.


Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 5.
Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 6
Air Terjun Sarasah Ulu Gadut tingkat 7


Peta Lokasi: Bila memnafaatkan Google Map dapat mengetahui perkiraan jarak yang akan dituju. Asumsi perjalanan dimulai dari Kantor Wali Kota Padang lama yang berada di pusat kota meskipun sekarang pusat pemerintahan pindah ke By Pass.



—————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan dan foto ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment