Lubang Jepang Bukittinggi Jejak Kelam dan Pesona Dark Tourism di Minangkabau
Ada satu tempat di Kota Bukittinggi yang jika dikunjungi memberikan kesan yang mendalam bagi memori bangsa. Apa itu? Yap, Lubang Jepang namanya. Sesuai dengan namanya lubang ini dibangun pada masa kependudukan tentara Jepang saat mecoba menguasai wilayah Kota Bukittinggi.
Lubang Jepang Bukittinggi ini menjadi tempat yang sarat akan sejarah kelam akan tetapi menyimpan kekayaan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Namun, di balik kesedihannya, Lubang Jepang Bukittinggi kini telah menjadi salah satu tujuan wisata sejarah ter-famous yang menarik perhatian banyak pelancong.
Dapat ditempuh sekitar 3 jam dari Kota Padang yang beralamat di Jalan Panorama, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Jika walking tour dari Jam Gadang sangat dekat sekali. Memang kalau menjelajah kota wisata ini enaknya jalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya deket banget. Misalnya dari Jam Gadang ke Pasa Ateh, dari Pasa Ateh ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta atau dari Jam Gadang ke Lubang Jepang ini.
Lubang Jepang Bukittinggi, Jejak Pertahanan Perang yang Dibangun di Bawah Kota
Lubang Jepang atau Goa Jepang ini sering kali disebut oleh masyarakat setempat dengan nama Lubang Japang. Tidak ada yang banyak tahu akan sejarah panjang dari pembuatan Lubang Jepang Bukittinggi ini. Tidak banyak juga riset yang mengkajinya secara detail.
Pembuatan Lubang Japang Bukittinggi ini tidak lepas dari pergolakan masa Perang Dunia ke-II dan Perang Asia Pasifik yang berkecamuk era tahun 1942-1946. Kehadiran lubang ini sebagai saranan sarana prasarana pertahanan dalam mempertahankan wilayah kekuasaanya Jepang. Tempo itu Lobang Japang dibangun atas instruksi dari Letjen Moritake Tanabe, seorang Panglima Divisi ke-25 Angkatan Darat Jepang.
Lubang Japang Bukittinggi ini berfungsi sebagai tempat perlindungan dan persembunyian ketika perang sekaligus sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang. Pedihnya lagi, dulunya digunakan sebagai tempat penyiksaan dan penahanan bagi para tawanan perang dan pejuang kemerdekaan. Saking terkenalnya, lubang ini bahkan menjadi simbol kekejaman rezim pendudukan Jepang pada masa itu.
Tidak ada data yang pasti kapan mulai dibangun, tapi dalam berbagai catatan dimulai sejak tahun Maret 1942 dan selasai pada Maret 1944. Mulanya lubang ini dibangung dengan cara menggali gundukan tanah sedalam 49 meter dari permukaan bumi.
Kemuadian digali terus hingga membuat lorong-lorong yang total panjangnya sekitar 1.470 meter dan lebar sekitar 2 meter. Lorong ini membentuk terowongan yang panjang dan berkelok-kelok. Kabarnya lorong ini bisa tembus Jam Gadang dan Benteng Fort De Kock. Sisa hasil galian tanahnya dibuang ke Ngarai Sianok. Lubang Japang ini persis di tebing Ngarai Sianok yang tinggi dan dalam.
Pembangunan Lobang Jepang dilakukan secara paksa dengan mendatangkan para pekerja dari Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Pekerja ini dikenal dengan pekerja Romusa. Anehnya, pembangunannya sama sekali tidak melibatkan masyarakat sekitar Bukittinggi. Tujuannya ada lokasinya tidak diketahui oleh masyarakat.
Fun fact-nya, Lubang Jepang Bukittinggi ini menjadi terowongan terpanjang di Asia Tenggara dan termasuk jejak masa pendudukan Jepang yang dikelola dengan sangat baik di Indonesia. Tidak tanggung-tanggu terdapat 21 lorong yang ada di sini.
Lubang Jepang Bukittinggi masih kokoh hingga saat ini. Hal ini dapat dibutktikan ketika kejadian Gempa Bumi tahun 2007 dan tahun 2009. Kabarnya karakteristik tanah yang menjadi dinding terowongan ini merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan membuatnya kian kokoh.
Karena bersifat rahasia. Lubang Jepang Bukittinggi ini baru ditemukan pada awal tahun 1950. Saat ditemukan, pintu terowongan ini hanya 20 centimeter, dan kedalaman 64 meter.
Di dalamnya terdapat ruang-ruang yang memiliki berbagai macam fungsi seperti ruang pengintaian, ruang penyergapan, ruang penjara, gudang senjata ruang tempat tinggal, ruang pertemuan, ruang makan, dapur, ruang pendengaran, ruang spionase, ruang penyergapan, dan gerbang melarikan diri
Bisa terbayang betapa effort-nya pembuatan Lubang Jepang Bukittinggi ini banyak mengorbankan nyawa serta harus bersahabat dengan medan dan alam yang mengerikan. Lubang Jepang Bukittinggi ini seolah bisa menjadi kota tersendiri yang ada di dalam tanah.
Lubang Jepang Bukittinggi Menjadi Destinasi Sejarah Populer di Indonesia
Meski memiliki latar belakang kelam, Lubang Jepang Bukittinggi kini menjadi tempat yang penuh dengan nilai sejarah yang tak ternilai. Wisatawan yang berkunjung ke sini akan diajak untuk mengenal lebih dalam tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan.
Lubang Jepang ini di bangun karena dulunya berada di lokasi yang strategis sebagai pusat pemerintahan Sumatra Tengah. Lubang Jepang ini posisinya berada di lembah Ngarai Sianok dengan view gunung Singgalang yang indah tapi menyimpan kisah pilu. Lubang Jepang Bukittinggi menjadi destinasi unggulan yang dibawah pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi.
Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah pada tahun 1984. Ada dua pintu masuk ke Lubang Jepang ini yaitu kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Tidak memakan waktu lama untuk bisa menjelajahi seluruh lorongnya paling tidak lebih dari 25 menit untuk menyusurinya.
Wisatawan yang berkunjung ke Lubang Jepang Bukittinggi seoalah akan masuk ke dalam lorong waktu yang tidak hanya dapat melihat secara langsung jejak kelam masa lalu, tetapi juga dapat mempelajari lebih dalam tentang perjuangan dan semangat juang para pahlawan kemerdekaan.
Tenang saja ketika kemasuki lubang ini tidak sepenuhnya gelap gulita. Sudah dilengkapi dengan lampu dan akses jalurnya sangat baik, dan bersih. Cuma yang harus diperhatikan kita harus tahu lagi jalan keluarnya.
Bagi para wisatawan yang mengunjungi Lubang Jepang Bukittinggi, pengalaman yang didapat sangatlah beragam dapat menjelajahi terowongan bawah tanah yang dipenuhi dengan sejarah dan cerita-cerita tragis tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sini hingga menjadi tempat yang menarik bagi para fotografer.
Setiap spot di Lubang Jepang Bukittinggi sangat epik untuk diabadikan. Ada juga pernah menjadi lokasi syuting untuk uji nyali. Tempat yang populer di Lubang Jepang Bukittinggi ini ada dibagian ruang dapur dan ruang pengintaian. Agak bikin bilu kudung merinding.
Aktivitas lain yang dapat dilakukan adalah mengikuti tur sejarah yang dipandu oleh pemandu lokal yang kompeten akan memberikan informasi yang mendalam tentang setiap sudut lubang serta cerita-cerita menarik yang terkait dengan masa pendudukan Jepang.
Berkunjung ke Lubang Jepang Bukittinggi juga merupakan kesempatan untuk belajar tentang nilai-nilai sejarah perjuangan dan nasionalisme serta turut melestarikan warisan budaya bangsa.
Lubang Jepang Bukittinggi adalah jejak kelam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Pelancong dapat belajar banyak tentang masa lalu yang penuh tantangan dan tragedi tapi juga dipenuhi dengan semangat perjuangan.
Rugi jika melancong ke Bukittinggi tidak berkunjung ke Lubang Japang ini. Anyway, ada yang berani ke Lubang Jepang Bukittinggi sendiri?
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
Kalo dulu belajar sejarah, romusha ini kejam sekali ya. Pekerja dibuat kek binatang. Hanya beberapa tahun Jepang masuk, rasanya menderita sekali dijajah mereka.
ReplyDeleteBeda sama Belanda. Agak lambat prosesnya. Tapi namanya dijajah ya pasti tetap menderita.
Liat terowongan ini jadi teringat rapinya terowongan Hamas eh kok jadi ke Palestina hihihihi.
Selain jam gadang, wisata lobang jepang ini gak boleh ketinggalan karena nilai edukasi sejarah buat anak-anak.
Melihat lokasinya yang lumayan, tidak terbayang bagaimana cara mempekerjakan rakyat waktu itu. Apalagi mengingat Jepang ini penjajah paling kejam, bahkan dibandingkan Belanda.
ReplyDeleteMelihat terowongan Lubang Jepang alias goa Jepang ini mirip Goa Jepang yang ada di Tahura Bandung
ReplyDeleteHanya disini lebih lengkap ya. Dapur, dan ruang pengintaian juga ada.
Yang sama itu peninggalan Jepang atau Belanda sama sama memiliki penjara atau ruang untuk menyiksa pejuang atau tawanan pribumi alias saudara sebangsa dan setanah air NKRI kita...
Baru lihat foto-fotonya saja saya sudah bergidik, gimana jika melihat secara langsung Lubang Jepang atau Goa Jepang ini yaa....
ReplyDeletePenampakan lubang jepang sekarang sudah bagus ya.
ReplyDeletePas jaman saya dan teman sekelas bolos ke lobang jepang dulu, masih serem.
Untung kami gak diganggu penunggu lubang jepang ya, anak-anak nakal yang suka bolos
Mengunjungi wisata goa peninggalan penjajah Jepang bukan hanya tentang mengingat masa lalu, tetapi juga tentang menghargai dan memahami sejarah yang membentuk identitas bangsa kita. Tempat-tempat ini mengajarkan kita tentang pentingnya perdamaian dan bagaimana perjuangan para pahlawan kita untuk kemerdekaan patut dikenang dan dihargai
ReplyDelete