Bukittinggi memang kota yang tidak akan pernah bosan untuk dikunjungi. Bagi saya, kota Jam Gadang ini ada daya magis tersendiri yang memikat setiap orangnya untuk datang. Entah suasannya, kulinernya hingga sejarahnya yang tidak bisa dilepaskan bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Melancong ke Kota Bukittinggi tidak lengkap jika tidak mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta. Rumah Bung Hatta ini menjadi saksi untuk mengenang perjalanan hidup Bung Hatta dan keluarganya selama di Bukittinggi hingga perjuangannya untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.
Tempo itu, saya bersama Tomi singgah ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini. Dalam hati saya mengucap selamat datang di jantung sejarah Indonesia dan waktu pun menyapa dengan segala desir kenangannya.
Di Kota Bukittinggi ini terhampar sebuah peradaban yang melahirkan salah satu arsitek kemerdekaan Indonesia. Ialah Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta yang menjadi jendela menuju masa lalu yang menggetarkan dan mengajak pengunjung untuk menelusuri jejak kehidupan dan warisan inspiratif dari salah satu Bapak Bangsa.
Lokasinya sangat mudah dijangkau berada di Jalan Soekarno Hatta No.37, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi. Persis di tepi jalan dekat dengan pasar dan tidak jauh dari Jam Gadang. Sekitar lebih dari 5 menit saja bisa dengan jalan kaki. Jika dari Padang sekitar 3 jam berkendara.
Rumah Kelahiran Bung Hatta, Perjalanan Panjang Sang Proklamator Bangsa
Bung Hatta merupakan sang Proklamator dan wakil presiden RI pertama. Sosok Bung Hatta yang berpendidikan dan berakhlak ini tergambar dari kesederhanaan rumahnya. Tidak ada tiket masuk untuk mengunjungi Museum Bung Hatta ini, hanya saja pengunjung dapat mengisi buku tamu yang telah disedikan oleh pengelolaa museum.
Bung Hatta dilahirkan di rumah ini pada tanggal 12 Agustus 1902 lalu. Rumah ini menjadi saksi Bung Hatta kecil tumbuh dan didik oleh keluarga besarnya yang terpandang dan taat melaksanakan ajaran agama Islam. Sejak kecil Bung Hatta dapat memperoleh akses pendidikan yang baik. Di Bukittinggi, Bung Hatta mengawali pendidikan dasar di sekolah swasta serta sekolah rakyat hingga kemudian merantau.
Sejarah rumah kelahiran Bung Hatta ini cukup panjang. Rumah ini dibangun sekitar tahun 1860 dan sempat rubuh tahun 1960. Kemudian direnovasi oleh Yayasan Pendidikan Bung Hatta yang menaungi Universitas Bung Hatta tahun 1995. Pelaksanaan pembangunan baru dimulai pada tanggal 15 Januari 1995 dan diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995, yang bertepatan dengan hari kelahiran Bung Hatta dan peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka.
Rumah Bung Hatta ini tampak kian kokoh di tengah hiruk pikuk padatnya kota wisata ini. Kami pun meletakan motor diarea parkir yang telah tersedia. Rumah Bung Hatta ini berada persisi di tepi jalan raya. Meskipun ada namun cukup terbatas untuk parkir motor. Untuk kendaraan mobil dan bus sepertinya harus parkir di tempat parkir yang telah disedikan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi.
Melihat Lebih Dekat Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta
Ketika memasuki rumah ini langsung isi buku tamu dan bisa langsung berkeliling alias room tour melihat koleksi yang ada. Secara keseluruhan Rumah Kelahiran Bung Hatta ini dominan terbuat dari kayu dan berlantai dua. Desain bangunannya memang dipertahankan seperti aslinya.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini terdiri dari bangunan utama, paviliun, lumbung padi, dapur, dan kandang kuda. Bangunan utama berfungsi untuk menerima tamu, ruang makan keluarga, kamar ibu, paman, dan kakek Bung Hatta. Sedangkan paviliun berfungsi sebagai kamar tidur Bung Hatta.
Di setiap sudutnya, koleksi berharga memperlihatkan potret hidup Bung Hatta. Mulai dari keluarga kecilnya hingga langkah-langkahnya sebagai tokoh penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Artefak bersejarah dan dokumentasi autentik menjadi saksi bisu perjalanan pahlawan bangsa dalam menyampaikan pesan-pesan inspiratif yang tetap relevan hingga hari ini.
Setiap peninggalan di rumah ini memiliki cerita tersendiri, seakan menghidupkan kembali kenangan yang tak ternilai harganya. Saat ini dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bukittinggi Buka setiap hari dari pukul 08.00-18.00 WIB.
Museum ini sangat asri, bersih dan terjaga. Bagi saya dari sekina banyak rumah tokoh bangsa yang telah dikunjungi, Rumah Bung Hatta ini yang paling epik dan terjaga sekali. Wajar saja Rumah Kelahiran Bung Hatta ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan menjadi museum yang berisi koleksi peninggalan Bung Hatta.
Rumah masa kecil Bung Hatta ini juga menjadi destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi jika mahasiswa Universitas Bung Hatta dan mahasiswa yang sedang ikut program Pertukaran Mahasiswa Kampus Merdeka di Sumatra Barat, tentunya suatu keharusan deh untuk datang ke museum ini.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta Penuh Spot Fotogenik
Melalui rumah ini dapat melihat memoir Bung Hatta sehingga bisa menambah pengetahuan sejarah tokoh bangsa yang penting ini. Tiap sudutnya bercerita dan tergambarkan dari dokumentasi foto atau barang peninggalannya dan keluarga besarnya.
Selain untuk mengingat kembali sejarah pahlawan asal Ranah Minang ini, ketika mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini terdapat spot-spot yang estetik dan bergaya klasik yang menarik untuk diabadikan.
1. Spot Jendela
2. Spot Lukisan Bung Hatta
Setelah puas berkeliling rumah ini, saya dan Tomi pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk mencari kuliner legend di Kota Bukititnggi. Baca: Macam-Macam Kuliner Khas Bukittinggi Nan Lamak Bana
Perjalanan wisata yang sangat memorable ini akan memberikan semangat patriotisme dan mengajak pengunjung untuk terus memelihara dan menghargai warisan gemilang yang ditinggalkan oleh Bung Hatta, sang arsitek mimpi Indonesia.
Meski Bung Hatta telah tiada, Bung Hatta akan tetap hidup dalam hati kami. Cita-cita Bung Hatta akan senantiasa menyinari perjuangan kami. Seperti kata-kata pidato Presiden Soeharto pada 15 Maret 1980 yang dipajang di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta.
Mari datang ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta dan nikamatilah keindahan perjalanan sejarah bangsa. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta tidak hanya terpampang jejak perjuangan, tetapi juga semangat kebersamaan dan dedikasi yang merajut bangsa ini menjadi satu.
————————————————————————————————————————————————————
©Hak Cipta Bayu Haryanto. Jika mengkopi-paste tulisan ini di situs, milis, dan situs jaringan sosial harap tampilkan sumber dan link aslinya secara utuh. Terima kasih.
Bagi saya Bung Hatta bukan sekedar aktor proklamasi dan juga pahlawan bang. Beliau juga salah satu "guru kehidupan" yang dari biografinya bisa kita petik banyak sekali hikmah.
ReplyDeleteYa Allah pengennya pejabat negeri ini meniru beliau dengan kesederhanaannya dan juga dengan kecintaannya pada Indonesia melebihi cinta pada hasil keruk alam Indonesia.
Dulu pernah ke Bukittinggi (waktu masih tinggal di Pekanbaru) - hanya sebentar sih, sayangnya gak ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini, hanya berhenti di depan jam gadang saja. Lain kali harus ke Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta ini ya.
ReplyDeleteWah saya gak tau kalo rumah bung hatta ini dekat dari jam gadang.
ReplyDeletePadahal tiap pulang sekolah sering nongkrong di jam gadang ma teman-teman
Duh kak, akutu pengen banget bisa main ke Bukittinggi. Hari tu kutolak suami yang berangkat bareng keluarga karena baru aja melahirkan anak. Takut gak nyaman selama perjalanan darat. Sekarang belum nemu waktu lagi buat main ke sana.
DeleteBakalan jadi bucket list nih kalau nanti saya berencana liburan ke Bukit Tinggi. Tempatnya bagus banget dan sarat dengan sejarah.
ReplyDeleteRasanya seperti time travel kalau mengunjungi museum, terutama rumah toko penting. Jadi bisa membayangkan keluarga, kehidupan sehari-hari, dan bagaimana ia tumbuh dari kecil hingga dewasa dan berjuang untuk negara.
ReplyDeleteSeorang pahlawan sekaligus teladan bangsa
ReplyDeleteSeharusnya pemerintah juga lebih bisa mengangkat lagi sosok Bung Hatta terlebih dengan sikap kesederhanaan yang beliau miliki.
Jangan sampai anak sekarang tak tahu bagaimana hidup sederhana.
Tahun 2016 saya kesini ternyata masih sama ya Mas, saya entah masih simpan atau tidak gambar-gambarnya tapi saya masih ingat dengan semua gambar-gambarnya.
ReplyDeleteBaru tahu kalau ada Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta. Cocok nih ajak liburan si kecil ke sini.
ReplyDeleteWah, tampak asri dan adem ayam rumahnya ya. Mengingatkan rumah-rumah dengan desain zaman dulu yang sekarang udah mulai langka. Di daerah tempat tinggalku ada juga museum rumah seperti ini di Monumen Jenderal Sudirman.
ReplyDeleteSaya blum pernah ke museum Bung Hatta. Padahal dekat dari jam gadang ya.
ReplyDeleteGa kepikiran waktu itu. Nyesal saya.
Sekarang saya dah hijrah ke kota lain. Entah kapan ke bukittinggi lagi.
Datang ke tempat bersejarah seperti ini bikin kita jadi tahu tentang sosok sejarawan bangsa. Karena selama ini hanya membaca dan membayangkan, tapi dengan datang langsung ke museum tentu rasanya jadi beda. Kapan ya bisa travel ke Bukittinggi.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete